
Proyek AIM dioperasikan oleh PT Merdeka Tsingshan Indonesia (MTI), perusahaan gabungan Merdeka dan Eternal Tsingshan Group Limited. Saham MTI dimiliki Merdeka sebanyak 80% dan Tsingshan sebanyak 20%. Pabrik MTI akan didirikan di kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Morowali, Sulawesi Tengah, sebuah kompleks yang terdiri atas berbagai pabrik yang akan menjadi konsumen dari sebagian besar kandungan mineral yang diekstrak MTI.
Merdeka akan menginvestasikan sekitar US$412 juta selama tiga tahun untuk Proyek AIM, yang saat ini sedang dalam proses pembangunan pabrik MTI di IMIP dan pelabuhan khusus di Pulau Wetar untuk mengangkut bijih dari Tambang Tembaga Wetar. Pabrik MTI ditargetkan beroperasi pada 2023 dan diperkirakan dapat menghasilkan pendapatan lebih dari US$250 per tahun selama kurang-lebih 20 tahun.