
Proyek Emas Pani sedang dikembangkan di Gunung Pani di Pulau Sulawesi untuk menjadi salah satu tambang emas primer terbesar di Indonesia dan Asia Pasifik. Tambang Emas Pani memiliki kandungan lebih dari 7 juta ounces emas dengan umur tambang multidekade.
Berbekal pengalaman mengelola Tambang Emas Tujuh Bukit di Banyuwangi, Jawa Timur, Grup Merdeka akan mengoptimalkan potensi Gunung Pani—wilayah penghasil emas sejak abad ke-19—yang berlokasi di Desa Hulawa, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo, Sulawesi Tengah.
Proyek Emas Pani dikelola melalui sejumlah anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk yang menangani operasi tambang, pengolahan, dan infrastruktur pendukung. Proyek ini dirancang sebagai tambang terbuka dan dikembangkan secara bertahap.
Fase awal pengembangan Proyek Emas Pani akan menggunakan metode pengolahan heap leach dengan kapasitas 7 juta ton bijih per tahun, dengan target produksi sekitar 140.000 ounces emas per tahun. Pada fase berikutnya, akan dibangun fasilitas carbon-in-leach (CIL) berkapasitas awal 7,5 juta ton per tahun dan akan diekspansi menjadi 12 juta ton pada 2030. Gabungan kapasitas heap leach dan CIL akan mencapai 19 juta ton per tahun, dengan potensi produksi puncak hingga 500.000 ounces emas per tahun.
Persiapan Proyek Emas Pani berlangsung sesuai jadwal dengan perkembangan signifikan dalam desain, teknik, dan konstruksi, termasuk produksi peralatan utama serta pengujian heap leach yang telah selesai. Infrastruktur pendukung seperti fasilitas penyimpanan bahan bakar, pelabuhan, dan gardu induk listrik juga dalam tahap pembangunan. PLN akan menyediakan daya listrik utama pada 2025, sementara laboratorium metalurgi di lokasi diharapkan mulai beroperasi pada awal tahun yang sama.
Pengolahan emas pertama ditargetkan mulai akhir 2025, dengan produksi komersial pada awal 2026.