

Proyek Tembaga Tujuh Bukit merupakan salah satu proyek tembaga terbesar di dunia yang masih dalam fase praproduksi. Merdeka memiliki 100 persen saham dalam proyek ini, yang terletak di bawah Tambang Emas Tujuh Bukit.
Proyek Tembaga Tujuh Bukit mengandung sumber daya mineral sebanyak 1,71 miliar ton dengan kadar tembaga 0,47% dan emas 0,50 g/t, yang mengandung sekitar 8,1 juta ton tembaga dan 27,4 juta ounces emas (termasuk 443 juta ton sumber daya terindikasi dengan kadar tembaga 0,60% dan emas 0,66 g/t).
Sejak 2018, Merdeka telah menginvestasikan 176 juta dolar AS untuk studi kelayakan yang terperinci, termasuk eksplorasi sepanjang 1.890 meter, pengeboran untuk mendefinisikan sumber daya, pemodelan geologi, studi teknis, dan studi pra-kelayakan (Pre-feasibility study atau PFS) yang rampung pada Mei 2023.
PFS menegaskan manfaat ekonomi yang tinggi untuk pengembangan tambang bawah tanah ini, yang berumur panjang dan signifikan secara global dengan pendekatan bertahap. Pada puncak produksinya, Proyek Tembaga Tujuh Bukit akan memproses 24 juta ton bijih per tahun untuk menghasilkan lebih dari 110.000 ton tembaga dan 350.000 ounces emas per tahun selama lebih dari 30 tahun.
Pengeboran terbaru, yang terkait dengan perluasan Tambang Emas Tujuh Bukit, telah mengidentifikasi adanya mineralisasi tembaga-emas yang menyebar, dari bawah lubang terbuka Tambang Emas Tujuh Bukit hingga area sumber daya terindikasi di bawah tanah.
Potensi penambangan mineralisasi tembaga-emas ini, yang dilakukan dari lubang tambang terbuka tersebut, dapat menjadi bagian dari perluasan penambangan berisiko rendah. Hal ini berpotensi meningkatkan, mempercepat, dan mengurangi risiko pencapaian produksi awal Proyek Tembaga Tujuh Bukit. Saat ini sedang berlangsung pengeboran awal di area konsesi untuk menilai potensi tersebut, beserta prospek tambang terbuka dengan prioritas tinggi lainnya.
Setelah menyelesaikan PFS dan menemukan potensi tambang terbuka dengan sumber daya tembaga-emas, Merdeka fokus mengoptimalkan kinerja, sebelum memulai studi kelayakan yang dapat diandalkan.
Optimalisasi tersebut mencakup pengembangan metalurgis untuk meningkatkan perolehan logam yang dapat diekstrak dari bijih, peningkatan kualitas bijih yang ditambang, dan penambangan terbuka untuk bijih tembaga tambahan.
Pengeboran untuk mendefinisikan sumber daya mineral di bawah tanah telah berjalan dengan baik pada 2023. Per September 2023, pengeboran sepanjang 26.290 meter. telah diselesaikan. Pengeboran akan berlanjut sepanjang sisa tahun ini dengan target 10,375 meter. Pembaruan sumber daya mineral berikutnya, yang ditargetkan pada kuartal pertama 2024, diharapkan akan memberikan tambahan besar pada tonase sumber daya terindikasi.