

PT Merdeka Battery Materials (MBM) di Sulawesi Tengah dan Tenggara memiliki sejumlah portofolio aset bisnis yang merupakan rantai nilai baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) yang berkualitas tinggi. Berikut aset-aset bisnis MBM tersebut.
- Tambang Sulawesi Cahaya Mineral (SCM) (51,0% MBM; 49,0% Tsingshan)
Merupakan salah satu sumber daya nikel terbesar di dunia, SCM mengandung sekitar 13,8 juta ton nikel (kadar nikel 1,22%) dan 1,0 juta ton kobalt (kadar kobalt 0,08%). Dalam konsesi seluas 21.100 hektar, SCM yang semula dimiliki Rio Tinto merupakan tambang terbuka yang besar, dekat dengan permukaan, dan berbiaya rendah. Tambang SCM mengandung nikel limonit yang kaya, dengan komposisi campuran antara nikel limonit (77%) dan nikel saprolit (23%), yang tepat untuk memproduksi nikel untuk baterai. Limonit adalah bahan baku yang digunakan dalam produksi Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) melalui teknologi pemrosesan High Pressure Acid Leach (HPAL), yang kemudian dapat diubah menjadi nikel sulfat untuk digunakan dalam produksi baterai kendaraan listrik.
… - Smelter RKEF (Rotary Kiln-Electric Furnace) (50,1% MBM; 49,9% Tsingshan)
Dua smelter nikel RKEF—PT Cahaya Smelter Indonesia (CSI) dan PT Bukit Smelter Indonesia (BSI)—yang beroperasi memproduksi Nickel Pig Iron (NPI) di Kawasan Industri Morowali (IMIP). Baik CSI dan BSI masing-masing memiliki kapasitas produksi sebesar 19.000 ton nikel berupa NPI per tahun. Saat ini, smelter yang ketiga, Zhao Hui Nickel (ZHN), sedang dibangun dengan kapasitas 50.000 ton nikel berupa NPI per tahun. MBM berencana untuk meningkatkan nilai tambah dalam bisnis hilir dengan memodifikasi salah satu lini produksi smelter RKEF yang ada dan memasang konverter pada smelter ZHN untuk memproduksi nikel matte kadar tinggi.
… - Proyek Acid Iron Metal (AIM)
Pabrik pengolahan modern yang akan mengolah bahan baku pirit kadar tinggi dari Tambang Tembaga Wetar untuk menghasilkan asam dan uap untuk digunakan di pabrik pelindian asam bertekanan tinggi (High Preassure Acid Leach/HPAL); selain memproduksi logam lain seperti tembaga, emas, dan besi. Proyek AIM dimiliki oleh PT Merdeka Tsingshan Indonesia, perusahaan induk patungan yang dimiliki 80% oleh MBM dan 20% oleh Tsingshan;
… - Indonesia Konawe Industrial Park (IKIP)
Usaha patungan antara MBM (32%) dan Tsingshan (68%) untuk mengembangkan sekitar 3.500 hektar kawasan industri nikel, dengan fokus pada teknologi pemrosesan HPAL untuk logam baterai di dalam wilayah konsesi SCM;
… - Pabrik HPAL: MBM sedang aktif berdiskusi dengan calon mitra untuk mewujudkan pabrik HPAL di IKIP. Pabrik HPAL akan meningkatkan penetrasi MBM lebih jauh pada rantai nilai material strategis dan baterai kendaraan listrik. Pabrik HPAL direncanakan dapat mengolah bijih limonit dari tambang SCM dengan kapasitas yang masing-masing direncanakan 120kt per tahun dalam bentuk Mixed Hydroxide Precipitate (MHP). MHP adalah produk intermediat nikel yang dihasilkan dari bijih nikel laterit yang akan menjadi material tambahan yang digunakan dalam produksi baterai. MHP direncanakan mulai diproduksi pada 2025 untuk memasok para pembeli perdana.
… - Aset lainnya termasuk jalan angkut khusus ~50km yang menghubungkan tambang SCM/IKIP dan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) dan konsesi penambangan batu kapur seluas 500Ha.
…
MBM adalah anak perusahaan PT Merdeka Copper Gold Tbk (Merdeka) melalui PT Merdeka Energi Nusantara dengan nilai saham 49,33%. Merdeka mengakuisisi aset-aset MBM melalui serangkaian transaksi yang diselesaikan pada Mei 2022. Sejak saat itu, MBM telah membuat kemajuan yang signifikan dalam:
- Mengembangkan rangkaian proyek hilir yang tidak berisiko dan didukung oleh aset hulu yang berumur panjang (SCM);
… - Menjalin dan meningkatkan kemitraan strategis dengan pemimpin global dalam pengembangan dan manufaktur baterai: CATL (5% pemegang saham Merdeka), Huayou Cobalt, dan Tsingshan);
… - Menginvestasikan modal yang signifikan pada ~50km jalan angkutan khusus yang strategis untuk meningkatkan jalur transportasi antara tambang SCM/IKIP dan IMIP; dan
… - Membentuk tim manajemen kelas dunia untuk memimpin MBM ke fase pertumbuhan selanjutnya.
…
Merdeka telah berhasil menyelesaikan penawaran umum perdana (IPO) PT Merdeka Battery Materials TBk di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham MBMA. Pencatatan dan perdagangan saham MBMA dimulai pada Selasa, 18 April 2023.
Pendirian perusahaan bahan baku baterai yang terdaftar di bursa saham dan terintegrasi signifikan secara global akan memaksimalkan nilai portofolio aset berkualitas tinggi dan akan memberikan akses ke modal baru untuk memungkinkan MBM mewujudkan proyek ekspansi hilir.