Skip links

Limbah

Pengelolaan limbah di seluruh operasi tambang PT Merdeka Copper Gold Tbk dilakukan untuk mencegah pencemaran udara, tanah, dan air, serta menghindari dampak negatif bagi masyarakat di sekitar area operasi. Pengelolaan limbah dilakukan dengan menaati prosedur pengelolaan dalam Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana Pemantauan Lingkungan. Merdeka memiliki mekanisme pengaduan, prosedur, dan infrastruktur jika terjadi kebocoran limbah sebagai langkah mitigasi untuk potensi insiden lingkungan.

Dalam setiap operasinya, Grup Merdeka secara tak terhindarkan menghasilkan limbah padat yang terdiri atas limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) dan non-B3. Limbah B3 dikelola dengan mengirimkannya ke fasilitas pengolahan dan pemanfaatan berlisensi untuk dibuang dan didaur-ulang. Limbah non-B3, termasuk limbah domestik, dikelola melalui program 3R (Reduce, Reuse, Recycle), baik yang dilakukan secara internal oleh masing-masing operasi tambang atau melalui kerja sama dengan pihak ketiga berlisensi dan masyarakat setempat. Semua limbah non-B3 yang tidak dapat dimanfaatkan dikirim ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).

Limbah sisa makanan Tambang Emas Tujuh Bukit menjadi pakan maggot. (Foto: Anggung Setiawan/BSI).

Dalam pengelolaan limbah, baik B3 maupun non-B3, Grup Merdeka menerapkan pendekatan 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Sebagian Limbah B3, termasuk Saldo Awal (limbah yang tidak dapat diproses pada akhir tahun pelaporan) didaur ulang oleh pengolah berizin, sedangkan sebagian lainnya dikirim ke pihak ketiga. Sisa limbah akan diproses setelah periode pelaporan.

Volume gabungan Limbah B3 dalam Laporan Keberlanjutan 2022 berasal dari Tambang Emas Tujuh Bukit, Tambang Tembaga Wetar, Proyek AIM, dan Proyek Nikel Konawe (Tabel 1).

Tabel 1. Volume Limbah B3 2022

Selama 2022, di Tambang Emas Tujuh Bukit, semua limbah non-B3, dari kardus bekas, sisa makanan, limbah kayu, minyak goreng, dan ban bekas berhasil didaur ulang, kecuali sampah kemasan makanan. Dari total 8,9 ton, sebanyak 8,3 ton sampah kemasan makanan berhasil didaur ulang, dan 0,6 ton sisanya yang tidak dapat dimanfaatkan dikirim ke TPA. Tambang Emas Tujuh Bukit berhasil mengubah semua limbah kayu menjadi 15 ton kompos.

Selama 2022, Tambang Tembaga Wetar berhasil memanfaatkan kembali semua minyak goreng bekas sebanyak 8,524 ton. Sebagian kecil sampah dapur dan non-organik berhasil dimanfaatkan kembali dan sebagian besar sisanya dikirim ke TPA. Selama 2022, Proyek Nikel Konawe mengirim hampir semua limbah non-B3 (sampah dapur organik dan anorganik) ke TPA. (Tabel 2).

Tabel 2. Volume Limbah Non-B3 2022

Inventarisasi oli bekas di Tambang Tembaga Wetar (Foto: Dino Musida/BKP-BTR).

Laporan Keberlanjutan

By using our website, you hereby consent to our Disclaimer and agree to all of its terms.