Skip links

Jejak Langkah

Sejak berdiri pada 2012, PT Merdeka Copper Gold Tbk telah berkembang pesat dari satu tambang emas di Banyuwangi menjadi grup pertambangan logam terintegrasi dengan portofolio emas, tembaga, dan nikel. Melalui akuisisi, ekspansi, dan pengembangan proyek besar, Merdeka terus memperluas kapasitas produksi dan rantai nilai mineralnya. Berbagai pencapaian penting, termasuk pencatatan di Bursa Efek Indonesia, peningkatan peringkat keberlanjutan, serta pendirian PT Merdeka Battery Materials Tbk, menandai perjalanan Merdeka dalam industri pertambangan Indonesia.

  • Merdeka berdiri dengan nama PT Merdeka Serasi Jaya.
  • PT Bumi Suksesindo, anak perusahaan pertama Merdeka, mendapatkan izin operasi dan produksi tambang di Banyuwangi, Jawa Timur.
  • PT Bumi Suksesindo memulai konstruksi Tambang Emas Tujuh Bukit di Banyuwangi, Jawa Timur.
  • PT Merdeka Serasi Jaya berganti nama menjadi PT Merdeka Copper Gold.

Menjadi perusahaan publik dengan nama PT Merdeka Copper Gold Tbk dan kode saham MDKA.

  • PT Bumi Suksesindo mendapatkan kredit sindikasi bank sejumlah AS$130 juta untuk Tambang Emas Tujuh Bukit.
  • Mendapatkan AS$25 juta untuk Tambang Emas Tujuh Bukit.
  • Tambang Emas Tujuh Bukit memulai penambangan bijih pertamanya.
  • Tambang Emas Tujuh Bukit yang dikelola PT Bumi Suksesindo menghasilkan emas pertamanya.
  • Studi kelayakan dilakukan untuk memperluas Tambang Emas Tujuh Bukit.
  • Studi konsep untuk eksplorasi Proyek Tembaga Tujuh Bukit selesai dilakukan.
  • Mendirikan anak perusahaan di bidang jasa pertambangan: Merdeka Mining Servis.
  • Mengakuisisi 67% saham Tambang Tembaga Wetar, yang kemudian secara resmi dikelola PT Merdeka Copper Gold melalui dua anak perusahaannya: PT Batutua Kharisma Permai dan PT Batutua Tembaga Raya (BKP-BTR).
  • Melakukan Penawaran Umum Terbatas dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu senilai Rp1,3 triliun.
  • PT Bumi Suksesindo memperolah pinjaman sejumlah AS$200 juta.
  • Memulai eksplorasi Proyek Tembaga Tujuh Bukit, tambang tembaga bawah tanah di Banyuwangi, Jawa Timur.
  • Mengakuisisi 66,7% saham PT Pani Bersama Jaya (PBJ) yang secara tidak langsung memegang IUP Proyek Emas Pani di Gorontalo, Sulawesi.
  • Mendapatkan Fasilitas Pinjaman Berjangka sejumlah AS$100 juta.
  • Meningkatkan modal sebesar Rp438 miliar melalui penerbitan 215 juta saham baru seharga Rp3.980 per saham melalui Private Placement.
  • Melakukan aksi korporasi saham dengan memecah satu saham menjadi lima saham untuk meningkatkan jumlah saham.
  • Meningkatkan nilai sahamnya di Tambang Tembaga Wetar menjadi 78%.
  • Menandatangani dokumen transaksi bersyarat dengan PT J Resources Nusantara untuk menggabungkan proyek-proyek emas di Pani, Sulawesi, menjadi satu proyek tambang emas yang lebih besar.
  • Mendirikan enam anak perusahaan pertambangan logam dan mineral: PT Batutua Pelita Investama, PT Batutua Tambang Abadi, PT Batutua Tambang Energi, PT Batutua Abadi Jaya, PT Batutua Alam Persada, dan PT Batutua Bumi Raya.
  • Menandatangani MoU dengan PT J Resources Asia Pasifik Tbk untuk mengembangkan bersama Proyek Emas Pani.
  • Menandatangani MoU dengan Eternal Tsingshan Group Limited untuk mengembangkan bersama Proyek AIM (Acid, Iron, Metal), pabrik pengolahan mineral yang berasal dari Tambang Tembaga Wetar yang akan menghasilkan bahan baku baterai untuk mobil listrik.
  • Mendirikan PT Merdeka Tsingshan Indonesia, perusahaan gabungan Merdeka dan Eternal Tsingshan Group Limited untuk mengelola Proyek AIM di Morowali, Sulawesi Tengah.
  • Mengakuisisi 50,1% saham PT Gorontalo Sejahtera Mining untuk Kontrak Kerja dalam Proyek Emas Pani.
  • Meningkatkan saham PT Pani Bersama Jaya (PBJ) menjadi 83,35%. Secara tidak langsung, PBJ memegang IUP Proyek Emas Pani di Gorontalo, Sulawesi.
  • Menginvestasikan 55,67% saham di PT Hamparan Logistik Nusantara yang mengoperasikan tambang nikel dan fasilitas pemurnian.
  • MSCI (Morgan Stanley Capital International) menaikkan peringkat ESG Merdeka menjadi BBB, peringkat tertinggi ESG MSCI untuk perusahaan Logam dan Pertambangan Indonesia; menempatkan Merdeka dalam 30% peringkat teratas perusahaan pertambangan global di dunia yang dinilai MSCI.
  • Seratus persen tenaga listrik Tambang Emas Tujuh Bukit mulai menggunakan energi terbarukan PLN.
  • Merdeka menjadi anggota UN Global Compact, lembaga yang mendorong kebijakan dan implementasi keberlanjutan perusahaan dan mendukung tujuan luas PBB, khususnya Sustainable Development Goals.
  • Merdeka mendirikan PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBM), yang menjadi perusahaan publik pada April 2023 dengan kode saham MBMA. Merdeka memiliki MBM (sebelumnya bernama PT Hamparan Logistik Nusantara) secara mayoritas melalui anak perusahaannya, PT Merdeka Energi Nusantara.
  • Per Juni 2023, produksi Tambang Emas Tujuh Bukit berhasil mencapai 1 juta ounces emas.
  • Pada Oktober 2023, peringkat ESG MSCI Merdeka meningkat dari BBB menjadi A.
  • Pada 8 Juni 2024, pemasangan Autoclave— peralatan utama untuk fasilitas HPAL PT ESG New Energy Material—selesai. Proyek patungan PT Merdeka Battery Materials Tbk dan GEM Co, Ltd ini memiliki target produksi perdana pada Desember 2024.
  • Pada Juni 2024, Merdeka melalui anak-anak perusahaannya mengakuisisi saham tambahan PT Puncak Emas Pani Sejahtera (PETS), memperkuat kendali Merdeka atas izin operasi tambang Proyek Emas Pani.
  • Pada September 2024, Train 1 Pabrik AIM (Acid, Iron, Metal) mencatatkan hasil komisioning sebesar 77.555 ton asam sulfat, sementara Train 2 mulai beroperasi dengan hasil sebesar 5.119 ton asam sulfat.
  • PT Merdeka Battery Materials Tbk masuk dalam Indeks IDX 30 Bursa Efek Indonesia pada Oktober 2024 dan menerima pendanaan melalui penerbitan obligasi rupiah dan fasilitas kredit bergulir sebesar AS$100 juta.
  • Pada 28 November 2024, Merdeka menandatangani perjanjian kerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang akan menyusun pemetaan kondisi sosial dan kesehatan masyarakat di lima wilayah operasional Grup Merdeka.
  • Pada November 2024, PT Merdeka Copper Gold Tbk masuk dalam TOP 50 Big Capitalization Public Listed Company yang disusun oleh Indonesian Institute for Corporate Directorship.
By using our website, you hereby consent to our Disclaimer and agree to all of its terms.