
PT Merdeka Copper Gold Tbk menghasilkan logam dan mineral yang esensial bagi kemajuan hidup manusia. Sebagai perusahaan induk pertambangan logam dan mineral Indonesia yang berkantor pusat di Jakarta, Merdeka mengeksplorasi, mengekstraksi, dan memproduksi emas, perak, tembaga, dan mineral lain melalui anak-anak perusahaan yang tersebar di tiga pulau di Indonesia. Merdeka juga memiliki anak perusahaan di bidang jasa konstruksi pertambangan.
Dua operasi tambang yang dikelola Merdeka saat ini adalah Tambang Emas Tujuh Bukit di Banyuwangi, Jawa Timur; dan Tambang Tembaga Wetar di Pulau Wetar, Maluku Barat Daya.
Merdeka sedang mengembangkan sejumlah proyek: Proyek Tembaga Tujuh Bukit, penambangan tembaga bawah tanah di Banyuwangi, yang merupakan salah satu cebakan tembaga terbesar di dunia yang belum dikembangkan; dan Proyek Emas Pani di Gorontalo, Sulawesi, yang akan menjadi salah satu tambang emas primer besar di Indonesia.
Terus berinovasi, Merdeka mengembangkan PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBM), yang mengelola operasi tambang dan smelter nikel yang terintegrasi dengan pengembangan kawasan industri nikel di Sulawesi. MBM akan menjadi salah satu pemasok utama bahan baku produksi kendaraan listrik dunia.
Berdiri pada 2012, Merdeka menjadi perusahaan publik pada 2015 dengan kode saham MDKA. Merdeka dimiliki oleh para pemegang saham terkemuka, antara lain PT Saratoga Investama Sedaya Tbk, PT Provident Capital Indonesia (melalui PT Mitra Daya Mustika dan PT Suwarna Arta Mandiri), dan Garibaldi Thohir.
Untuk mencapai visi menjadi pemimpin global dalam industri pertambangan dan logam Indonesia, Merdeka menetapkan standar tertinggi dalam kinerja lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan (Environment, Social, Governance/ESG). Kami percaya bahwa kesuksesan jangka panjang sangat membutuhkan integrasi keberlanjutan dalam semua aspek bisnis. Hanya dengan begitu kami dapat terus berkontribusi bagi pembangunan Indonesia dan kemajuan hidup manusia.
Sebagai wujud komitmen tersebut, pada 2023 peringkat ESG MSCI Merdeka meningkat dari BBB menjadi A, menjadikannya satu-satunya perusahaan tambang Indonesia dalam kategori MSCI Diversified Metals and Mining yang meraih peringkat tersebut. Selain termasuk dalam MSCI Indonesia ESG Leaders Index, Merdeka juga mempertahankan posisi terdepan dalam peringkat risiko ESG Sustainalytics di sektor pertambangan Indonesia. Pada 2025, Merdeka diakui dalam CDP Climate Disclosure 2024 dan ditetapkan sebagai konstituen dua indeks ESG terkemuka Bursa Efek Indonesia.