Komitmen Grup Merdeka terhadap Keberlanjutan dan Transisi Energi di Festival LIKE 2
Grup Merdeka turut serta dalam Festival LIKE 2, acara tahunan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada 8–11 Agustus 2024 di Jakarta Convention Center. Festival tentang lingkungan hidup, iklim, kehutanan, dan energi baru terbarukan ini merayakan satu dekade upaya keberlanjutan di Indonesia. Festival LIKE 2 juga merupakan bagian dari rangkaian acara menuju COP 29 di Baku, Azerbaijan, pada November mendatang.
Dalam festival ini, Grup Merdeka hadir melalui stan pameran atas nama PT Merdeka Copper Gold Tbk dan PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBM). Stan ini menampilkan poster, video, infografis, dan sampel sejumlah mineral yang menunjukkan kinerja keberlanjutan Merdeka, serta bagaimana Merdeka mengoptimalkan setiap mineral yang ditambang untuk diubah menjadi produk berharga, terutama bagi industri kendaraan listrik dunia. Di dalam stan, juga dilakukan lokakarya daur ulang, dari mengubah kaleng bekas menjadi pot tanaman hingga sisa bahan tekstil menjadi tas jinjing.
Pada hari kedua festival, tiga pembicara dari Grup Merdeka mengisi talkshow berjudul “Mengoptimalkan Rantai Pasokan Baterai Kendaraan Listrik Terpadu untuk Mendukung Transisi Energi Global dan Agenda Dekarbonisasi Nasional.”
Muhammad Toha, General Manager Compliance, membuka paparan dengan menyoroti potensi besar Indonesia dalam industri nikel, yang menyumbang 23,7% dari cadangan nikel dunia. Ia menjelaskan bagaimana MBM memanfaatkan teknologi baru untuk mengolah nikel kadar rendah yang sebelumnya tidak dianggap bernilai. Aset-aset bisnis MBM seperti tambang nikel Sulawesi Cahaya Mineral (SCM), Pabrik AIM (Acid, Iron, Metal), beserta fasilitas teknologi peleburan canggih yang sedang dikembangkan, yaitu Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) dan fasilitas High Pressure Acid Leach (HPAL), akan berperan penting dalam mendukung transisi energi global.
Bahtiar Manurung, Sustainability Manager, melanjutkan dengan menjelaskan komitmen Grup Merdeka terhadap keberlanjutan melalui kebijakan, strategi, dan tata kelola yang jelas dan komprehensif. Ia menekankan pentingnya mencapai Emisi Nol Bersih pada 2050 untuk Cakupan 1 dan 2 serta penyusunan Kebijakan Perubahan Iklim. Grup Merdeka juga telah membeli Renewable Energy Certificate dari PT PLN (Persero), sehingga 100 persen listrik untuk Tambang Emas Tujuh Bukit kini berasal dari energi terbarukan. Selain itu, Grup Merdeka membangun panel surya di Tambang Tembaga Wetar dan menggunakan solar dengan campuran biodiesel 35% untuk kendaraan operasional di seluruh area tambang.
Eben Ezer Sirait, Environmental Manager, menutup sesi dengan membahas praktik manajemen lingkungan Grup Merdeka yang inovatif dan berkelanjutan. Ia menjelaskan bagaimana Merdeka mengadopsi pendekatan circularity dalam bisnisnya, dengan memanfaatkan sisa ore dari Tambang Tembaga Wetar sebagai bahan baku untuk Pabrik AIM. Pabrik ini antara lain menghasilkan asam sulfat dan uap jenuh yang akan digunakan di pabrik HPAL. Pemanfaatan produk sampingan dari pengolahan bijih di Tambang Tembaga Wetar merupakan salah satu bentuk konservasi mineral—sekaligus konservasi lingkungan, mengingat sisa ore yang semula menjadi beban lingkungan akibat mengandung asam dapat diolah kembali menjadi bahan baku bernilai ekonomi tinggi.
Keterlibatan Grup Merdeka dalam Festival LIKE2 mencerminkan komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan serta kontribusinya dalam transisi energi global dan dekarbonisasi. Partisipasi ini sejalan dengan semangat festival yang menekankan pentingnya keselarasan antara industri dan konservasi demi masa depan.
*