
Dikelola oleh PT Bumi Suksesindo (BSI), Tambang Emas Tujuh Bukit adalah salah satu tambang emas terbesar di Indonesia yang menggunakan metode pelindian atau heap leach yang efisien. Proyek ini merupakan aset utama PT Merdeka Copper Gold Tbk dan berperan penting dalam strategi bisnis jangka panjang perusahaan.
BSI mengoperasikan Tambang Emas Tujuh Bukit berdasarkan Izin Usaha Pertambangan Operasi dan Produksi yang dimiliki sejak 2012 di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur. Tambang ini mulai menambang bijih pertamanya pada 2016 dan menghasilkan emas perdananya pada awal 2017. Tambang Emas Tujuh Bukit ditetapkan sebagai Objek Vital Nasional pada 2016 atas kualitas sumber daya mineralnya yang diakui oleh negara sebagai aset strategis.
Merdeka terus mengoptimalkan operasi tambang ini sehingga memperpanjang umur ekonomis tambang hingga 2029. Salah satunya dengan secara efektif mengurangi biaya operasi dan meningkatkan produktivitas, serta menambah kapasitas area pelindian. Eksplorasi sepanjang 2024 menemukan zona mineralisasi baru yang berpotensi menambah cadangan emas.
Tambang Emas Tujuh Bukit berkomitmen terhadap pertambangan berkelanjutan dengan melindungi, meminimalkan, dan memulihkan dampak lingkungan dari operasi tambang. Tambang ini juga melakukan konservasi air, sistem daur ulang air tertutup, serta reklamasi progresif dan reboisasi lahan kompensasi di dalam dan luar area tambang. Perusahaan juga rutin melakukan pemantauan keanekaragaman hayati yang turut melibatkan masyarakat, serta pengujian kualitas udara dan air.
Selain menjadi penyumbang pajak terbesar bagi Banyuwangi, BSI berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat di wilayah lingkar tambang melalui penyerapan tenaga kerja, kesempatan usaha bagi pengusaha setempat, serta program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat. Tambang ini juga memberikan kesempatan bagi perempuan untuk berkarier sebagai operator tambang.
BSI telah menerima berbagai penghargaan atas kontribusinya dalam praktik pertambangan berkelanjutan dan pengembangan masyarakat. Salah satunya adalah penghargaan Tamasya Award 2024, apresiasi pemerintah terhadap keberhasilan BSI dalam melaksanakan program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM). Penghargaan lainnya menyoroti keunggulan perusahaan dalam pengelolaan lingkungan, standar keselamatan, dan tanggung jawab sosial perusahaan. Pada 2025, BSI mendapat peringkat PROPER Biru dari Kementerian Lingkungan Hidup untuk kepatuhan terhadap peraturan lingkungan selama pertengahan 2023 hingga pertengahan 2024.