Dikelola oleh PT Bumi Suksesindo (BSI), Tambang Emas Tujuh Bukit merupakan tambang terbuka di Banyuwangi, Jawa Timur, yang menggali bijih mineral dan mengektraksi kandungan emas dan perak, dengan metode pelindian yang efisien.
BSI mengoperasikan Tambang Emas Tujuh Bukit berdasarkan Izin Usaha Pertambangan Operasi dan Produksi yang dimiliki sejak 2012 atas lahan seluas 4.998 hektare di area hutan produksi di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, dengan hanya 992 hektare dari 4.998 hektare yang digunakan BSI untuk operasi tambang.
Dibangun pada 2014, Tambang Emas Tujuh Bukit mulai menambang bijih pertamanya pada 2016 dan menghasilkan emas pertamanya pada 2017, dan terus menjadi salah satu tambang emas primer terbesar di Indonesia. Pada 2016, Tambang Emas Tujuh Bukit ditetapkan sebagai Objek Vital Nasional atas kualitas sumber daya mineralnya yang diakui oleh negara sebagai aset strategis.
Sebagai bagian dari grup Merdeka yang berkomitment terhadap pertambangan berkelanjutan, BSI melindungi lingkungan, meminimalkan dan memulihkan dampak lingkungan dari operasi tambang. Sebagai bagian dari penerapan standar praktik tambang terbaik internasional, BSI melakukan reklamasi progresif, reklamasi yang langsung dimulai begitu satu bagian lahan selesai digunakan, tanpa menunggu seluruh lahan selesai ditambang.
Selain itu, BSI juga mengelola lahan kompensasi di Bondowoso, Jawa Timur, dan Sukabumi, Jawa Barat. Lahan kompensasi adalah lahan yang harus diserahkan kepada pemerintah oleh pemegang Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan (PPKH) dalam keadaan sudah direboisasi. Tahap terakhir lahan kompensasi telah diserahkan kepada pemerintah pada November 2023. Penyerahan tersebut menuntaskan kewajiban lahan kompensasi dengan total luas 1.990,79 hektare—melebihi kewajiban seluas 1.985,72 hektare, dan menjadikannya lahan kompensasi terluas yang diserahkan oleh institusi swasta kepada pemerintah pada saat itu. BSI turut memantau kualitas biota perairan sungai dan laut dan keanekaragaman flora dan fauna.
Selain menjadi salah satu penyumbang pajak terbesar bagi Banyuwangi dan Indonesia, BSI berkontribusi penuh pada kemajuan sosial dan kesejahteraan masyarakat di wilayah lingkar tambang melalui penyerapan tenaga kerja, kesempatan usaha bagi pengusaha setempat serta program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat. Sekitar 70% tenaga kerja BSI berasal dari kecamatan Pesanggaran dan kabupaten Banyuwangi, yang bersama-sama menghasilkan logam dan mineral yang esensial bagi kemajuan hidup manusia.