
Tambang Tembaga Wetar merupakan satu-satunya tambang di Indonesia yang menghasilkan dan mengekspor katoda tembaga secara langsung. Tambang ini dioperasikan oleh PT Batutua Kharisma Permai (BKP), pemegang izin usaha pertambangan, dan PT Batutua Tembaga Raya (BTR), pemegang izin usaha industri untuk mengolah hasil tambang menjadi katoda tembaga. Kedua perusahaan tersebut berada di Pulau Wetar, Maluku Barat Daya.
Sejak diakuisisi oleh PT Merdeka Copper Gold Tbk pada 2018, tambang ini berperan penting dalam memperkuat pasokan tembaga Indonesia, sekaligus mendukung praktik pertambangan berkelanjutan dan pengembangan masyarakat setempat.
Untuk mengoptimalkan pemanfaatan bijih sisa dari Tambang Tembaga Wetar, Merdeka mendirikan Pabrik AIM (Acid, Iron, Metal). Pabrik ini mengolah bijih sisa pirit berkualitas tinggi dari Wetar menjadi berbagai produk, termasuk asam sulfat, uap jenuh, pelet bijih besi, spons tembaga, katoda tembaga, hidroksida timbal-seng, emas doré, dan perak.
Pabrik AIM berlokasi di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Sulawesi Tengah, dan dikelola oleh PT Merdeka Tsingshan Indonesia yang dinaungi PT Merdeka Battery Materials Tbk—anak perusahaan Merdeka yang meluncurkan penawaran saham perdana pada 2023. Dengan akses ke infrastruktur yang sudah tersedia dan lokasi yang berdekatan dengan pembeli asam serta uap industri, pabrik ini berperan penting dalam rantai nilai baterai kendaraan listrik. Pengiriman pirit dari Wetar ke Pabrik AIM merupakan upaya konservasi mineral—memastikan bahwa seluruh kandungan mineral dalam bijih yang telah ditambang dapat dimanfaatkan secara optimal, sehingga mengurangi limbah dan meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya alam.
Tambang Tembaga Wetar turut berkomitmen terhadap pengelolaan lingkungan. Penggunaan air berasal dari sungai dengan izin pemerintah dan diolah dalam sistem tertutup. Pemantauan lingkungan dilakukan secara rutin, termasuk pengujian kualitas air sungai dan laut, studi keanekaragaman hayati, serta reklamasi area tambang secara progresif.
Dalam aspek pengembangan masyarakat, tambang ini menyediakan listrik dan air bersih untuk desa Lurang dan Uhak, dengan lebih dari 65% tenaga kerja berasal dari masyarakat lokal. Berbagai program sosial dijalankan, seperti pelatihan kejuruan, beasiswa, dan pengembangan usaha lokal. Selain itu, tambang ini juga membuka kesempatan bagi perempuan untuk menjadi operator tambang.