Tambang Tembaga Wetar merupakan satu-satunya tambang di Indonesia yang menghasilkan dan mengekspor langsung katoda tembaga. Tambang ini dikelola oleh PT Batutua Kharisma Permai sebagai pemegang izin usaha pertambangan operasi produksi tembaga dan PT Batutua Tembaga Raya sebagai pemegang izin usaha pertambangan operasi produksi khusus untuk pengolahan dan pemurnian hasil tambang menjadi katode tembaga. Kedua perusahaan tersebut (BKP-BTR) menjadi bagian dari PT Merdeka Copper Gold Tbk sejak 2018 melalui akuisisi Eastern Field Developments Limited, pemilik mayoritas saham Finders Resource, perusahaan pertambangan asal Australia yang sebelumnya mengelola BKP-BTR. Tambang Tembaga Wetar terletak di Pulau Wetar, Maluku Barat Daya, dan menempati area operasi seluas 2.733 hektare, sekitar 1,07 persen dari Pulau Wetar yang memiliki luas 262.235 hektare.
Sebagai bagian dari grup Merdeka yang berkomitmen terhadap pertambangan berkelanjutan, BKP-BTR menerapkan metode pelindian yang efisien untuk mengekstrak kandungan tembaga dari bijih yang ditambang. Konsumsi air untuk operasi tambang yang berasal dari Sungai Lurang, dengan izin pemerintah dan dipantau secara berkala, diolah dengan sistem air tertutup yang mendaur ulang semua air yang dibutuhkan untuk operasi. BKP-BTR secara berkala memantau kualitas lingkungan: air sungai dan laut dekat muara, serta flora dan fauna; dan melakukan reklamasi progresif begitu setiap area selesai ditambang.
Keberadaan BKP-BTR di salah satu pulau terpencil di pelosok Indonesia memberi manfaat bagi masyarakat lingkar tambang, utamanya di Desa Lurang dan Desa Uhak. BKP-BTR menyediakan kebutuhan listrik dan air bersih untuk 236 KK di Desa Lurang dan 98 KK di Desa Uhak. Selain itu, BKP-BTR juga mempekerjakan lebih dari 65 persen masyarakat lingkar tambang dan mengutamakan pemasok lokal untuk kebutuhan operasi. BKP-BTR juga mendukung berbagai program sosial, dari pemberian pelatihan, keterampilan, dan beasiswa, hingga peningkatan kapasitas untuk lembaga dan bisnis lokal, salah satunya produksi dan pemasaran madu hutan dan jambu mete.
Untuk memanfaatkan sisa kandungan mineral di Tambang Tembaga Wetar yang secara alamiah tidak bisa diekstrak menjadi tembaga tetapi tetap bernilai ekonomi, Merdeka membentuk Proyek AIM (Acid, Iron, Metal) yang akan mengolah kelebihan kandungan mineral tersebut menjadi bahan baku baterai. Proyek AIM dijalankan oleh PT Merdeka Tsingshan Indonesia yang didirikan oleh Merdeka dan Eternal Tsingshan Group Limited, dan bertempat di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Sulawesi Tengah. Keberadaan Proyek AIM akan meningkatkan produksi dan memperpanjang umur Tambang Tembaga Wetar.
Tim Tanggap Darurat Tambang Tembaga Wetar 2023