Tambang Tembaga Wetar merupakan satu-satunya tambang di Indonesia yang menghasilkan dan mengekspor langsung katoda tembaga. Tambang ini dikelola oleh PT Batutua Kharisma Permai (BKP), pemegang izin usaha pertambangan operasi produksi tembaga, dan PT Batutua Tembaga Raya (BTR), pemegang izin usaha industri untuk mengolah hasil tambang menjadi katode tembaga. Kedua perusahaan tersebut berada di Pulau Wetar, Maluku Barat Daya, dan telah menjadi bagian dari PT Merdeka Copper Gold Tbk sejak 2018.
Sebagai bagian dari grup Merdeka yang berkomitmen terhadap pertambangan berkelanjutan, BKP-BTR menerapkan metode pelindian yang efisien untuk mengekstrak kandungan tembaga dari bijih yang ditambang. Konsumsi air untuk operasi tambang yang berasal dari Sungai Lurang, dengan izin pemerintah dan dipantau secara berkala, diolah dengan sistem air tertutup yang mendaur ulang semua air yang dibutuhkan untuk operasi. BKP-BTR secara berkala memantau kualitas lingkungan: air sungai dan laut dekat muara, serta flora dan fauna; dan melakukan reklamasi progresif begitu setiap area selesai ditambang.
Keberadaan BKP-BTR di salah satu pulau terpencil di pelosok Indonesia memberi manfaat bagi masyarakat lingkar tambang. BKP-BTR menyediakan kebutuhan listrik dan air bersih Desa Lurang dan Desa Uhak. Selain itu, BKP-BTR juga mempekerjakan lebih dari 65 persen masyarakat lingkar tambang dan mengutamakan pemasok lokal untuk kebutuhan operasi. BKP-BTR juga mendukung berbagai program sosial, dari pemberian pelatihan, keterampilan, dan beasiswa, hingga peningkatan kapasitas untuk lembaga dan bisnis lokal, salah satunya produksi dan pemasaran madu hutan dan jambu mete.
Untuk memanfaatkan sisa kandungan mineral di Tambang Tembaga Wetar yang secara alamiah tidak bisa diekstrak menjadi tembaga tetapi tetap bernilai ekonomi, Merdeka mendirikan Proyek AIM (Acid, Iron, Metal). Proyek AIM akan mengolah bijih sisa pakai dan bijih pirit berkualitas tinggi dari Wetar menjadi berbagai produk, seperti asam sulfat, uap jenuh, pelet bijih besi, spons tembaga, katoda tembaga, hidroksida timbal-seng, emas doré, dan perak.
Dikelola oleh PT Merdeka Tsingshan Indonesia, yang didirikan oleh Merdeka dan Eternal Tsingshan Group Limited, Proyek AIM secara strategis berada di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Sulawesi Tengah, dengan akses ke infrastruktur yang sudah tersedia dan dekat dengan pembeli asam dan uap di masa depan, yang melayani pemain hilir dalam rantai nilai baterai kendaraan listrik. Keberadaan Proyek AIM akan meningkatkan produksi dan memperpanjang usia Tambang Tembaga Wetar.